Latest Post

Tampilkan postingan dengan label Profil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Profil. Tampilkan semua postingan

Mengenal Lebih Dekat Sosok Sang Juara

Written By Edu Themes on Minggu, 10 Juni 2012 | 03.28

DIAMON SMANSA kali ini memang benar-benar semarak dengan berbagai macam kegiatan yang sayang bila dilewatkan. Salah satu kegiatan yang sangat semarak adalah festival band se-ekskaresidenan Kediri kategori SMP/SLTP dan SMA/SLTA. Tahun ini, Satu Band (SMP 1 Wates) dan Mr.X (SMA 1 Wates) yang berhasil memperoleh juara pertama pada ajang tersebut.


Ingin tahu sosok sang juara festival band kategori SMA lebih lanjut? Baca artikel ini!
Mr.X yang beranggotakan 5 personil ini sebenarnya sudah terbentuk sejak 3 tahun yang lalu. Namun saat ini sudah sampai generasi yang ke-4, yang terdiri dari Angga di vocal, Radit di gitar, Sony di bass, Faiz di keyboard dan Taufiq di drum. Naun karena Faiz tidak berasal dari sekolah yang sama, maka sang keyboardist tidak ikut berpartisipasi dalam festival kali ini. Selain menyabet juara 1 festival band se-ekskaresidenan Kediri kategaori SMA, Mr. X juga menggondol The Best Guitarist dan The Best Bassist.
Group band yang sangat mengidolakan Dream Theather dan Slipknot ini ternyata tidak hanya berjaya di SMANSA,tetapi banyak penghargaan lain yang mereka raih. Antara lain, juara 2 festival band Waterpark Kertosono se-Jatim, piala bergilir Bupati Kediri 2010-2011, dan sering memperoleh juara di festival band saat acara Diesnatalis di sekolah-sekolah lain.
Walaupun hanya latihan selama 2 minggu, band yang dilatih oleh kak Diainji ini tak menyesal telah datang dan berpartisipasi dalam DIAMON SMANSA. “Diesnatalisnya seru dan meriah! Guest Starnya juga sangat menghibur. Tidak rugi kami latihan khusus untuk perform di SMANSA kali ini. Hasilnyapun sangat membanggakan.” Ujar Sony, sang bassist.
“Mr.X akan terus giat berlatih untuk mengasah skill dalam bermusik hingga mencapai cita-cita Mr.X yang tertinggi. Kami ingin sukses dalam menjadi diri sendiri. Kami menjadikan Mr.X sebagai sarana untuk belajar memahami jati diri masing-masing personil dan bertukar ide atau pemikiran. Kalau soal terkenal, itu adalah bonus dari kerja keras kami..”
Kami mengucapkan syukur Alhamdulillah. Untuk Bapak Luki yang sudah berjuang memenejemeni Mr.X, untuk kak Anji yang setia menuangkan inspirasinya untuk Mr.X, dan untuk semua member Luki Manegement. Kami semua memulai dari nol. Diatas seutas tali kita merangkak untuk menjadi yang terbaik. Tanpa bantuan mereka, mungkin jalan Mr.X tidak akan sampai di tujuan. Terima kasih!!” (ell,saz)

Profil Bapak Sjamsul Qomar, Kepala Tata Usaha SMA Negeri 1 Pare

Bapak yang beralamat di Jl H Agus Salim No. 24 Desa Darungan Pare ini memiliki seorang istri bernama Ibu Mutma’inah yang bekerja sebagai guru di SD Negeri Darungan 1. Beliau dikaruniai dua anak yang keduanya perempuan. Anak pertama bernama Fitria Susanti, lulusan Universitas ITS Teknik Kimia dan sekarang bekerja di PT Tempo Farmasi Jakarta di bagian pengawasan. Sedangkan anak keduanya bernama Aprilia Dwi K, mahasiswa di Universitas Malang semester 7 jurusan Managemen.


Bapak yang lahir di Kediri, 8 Oktober 1957 ini, memiliki perjalanan hidup yang penuh tantangan. Hal ini dimulai dari bersekolah di Sekolah Dasar, lulus tahun 1971. Lulus SMP tahun 1974. Kemudian melanjutkan ke  SMEA dan lulus tahun 1977.
Setelah lulus SMEA inilah beliau mulai merasakan bagaimana kerasnya kehidupan di dunia. Karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, akhirnya beliau memutuskan bekerja lebih dahulu. Beliau bekerja sebagai sopir taksi tepatnya ngkutan kota jurusan Kediri-Pare. Ini adalah salah satu pengalaman menarik yang pernah beliau alami. Menjadi sopir beliau jalani kurang lebih selama 2 tahun, yaitu pada tahun 1977-1979.
Bapak yang akrap disapa Bapak Qomar ini juga pernah mengikuti tes masuk tentara. Menjadi seorang tentara adalah cita-cita beliau saat masih muda. Namun, setelah 3 kali mendaftar, beliau tetap tidak bisa menjadi seorang tentara. Hal itu dikarenakan adanya kendala mengenai kesehatan yaitu varises di kaki. Namun hal ini tidak menjadikan beliau putus asa, justru beliau semakin terpacu untuk mencoba hal baru.
Beliau lalu menjadi tenaga sukwan -tenaga sukarelawan- di SMPP ( yang sekarang menjadi SMAN 2 Pare ) pada tahun 1980 selama 1 tahun. Tanggal 1 Maret 1981 merupakan waktu dimana beliau diangkat menjadi Pegawai Negeri. Kemudian pada tanggal 1 Oktober 1987, beliau diangkat menjadi Kepala Tata Usaha.
Harapan beliau sebagai Kepala Tata Usaha di antaranya yaitu untuk tenaga kependidikan dan memberikan serta mengutamakan pelayanan bagi masyarakat maupun siswa. Hal ini bisa dilihat misalnya, ketika ada alumni yang legalisir diusahakan segera terpenuhi. Kini sudah ada buku tamu bagi tamu yang datang ke SMA N 1 Pare, sehingga memudahkan pelayanan dan kontrol sedangkan pelayanan lain akan terus ditingkatkan sedikit demi sedikit. Pangkat terakhir yang dijabat oleh Bapak Qomar yaitu sebagai Penata Muda Tingkat 1 III B.
Kegiatan lain yang biasa beliau lakukan yaitu membuka kios di depan rumah. Kios ini buka mulai sore  sampai malam sekitar pukul 22.00.
Kegiatan peningkatan kemampuan dan ketrampilan yang pernah beliau ikuti:
1. Penataran Operator Komputer Tingkat Regional di BPG Surabaya tahun 1994 selama 10 hari.
2. Penataran Kepala Tata Usaha Tingkat Regional di Nusa Tenggara Barat tahun 1995 selama 10 hari.
3. Penataran Kepala Tata Usaha Tingkat Jawa Timur di Batu Malang selama 30 hari (1 bulan).
Prinsip hidup yang selalu dipegang beliau adalah jangan sampai “Besar pasak dari pada tiang“, maknanya jangan sampai lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan. Untuk itu dalam setiap bulannya beliau selalu menabung sebagian pendapatannya untuk kelak di masa depan. Sikap gemar menabung inilah yang patut kita tiru sebagai seorang pelajar.
Bapak yang hobi sepak bola saat masih muda ini mengaku pernah mengikuti olah raga tenaga dalam. Beliau mengikuti olahraga Tenaga Dalam Satria Nusantara selama 3 tahun. Dalam hal ini beliau sudah mencapai Pengendalian 10, artinya sudah tingkat yang terakhir. Namun karena sibuk dengan pekerjaan, beliau tidak sampai lulus hingga akhir. Dari mengikuti olahraga tenaga dalam ini beliau bisa menyembuhkan penyakit yang ringan.
“Dengan tenaga dalam tersebut saya pernah dimintai bantuan untuk menyembuhkan penyakit orang lain dan Alhamdulillah saya bisa. Namun itu terutama berkat bantuan Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Bapak Qomar.
“Belajarlah yang rajin dan sungguh-sungguh agar apa yang menjadi cita-cita kalian semua tercapai,” itulah pesan Bapak Qomar kepada siswa-siswi SMA N 1 Pare saat terakhir diwawancarai.           Oleh karenanya, marilah kita tingkatkan belajar kita agar cita-cita kita dapat tercapai sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun jangan lupa berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia hanya bisa merencanakan dan Tuhanlah yang menentukannya.(Dian)

Bu Tri Mulatsih: Jadikan Disiplin Sebagai Kebiasaan

“Dari siswa yang terdidik mandiri dan disiplin sejak awal, maka seterusnya ia akan terbiasa untuk mandiri dan disiplin”. Begitulah nasihat Bu Tri Mulatsih, Guru Bahasa Inggris SMAN 1 Pare asal Kota Apel Malang kelahiran 14 September 1959. Guru yang beralamatkan di Sidorejo ini menambahkan bahwa siswa-siswi anak didiknya kelak akan menjadi apapun, beliau berharap bahwa rasa mandiri dan disiplin tetap terbiasakan oleh mereka dan sebagai apapun profesi mereka kelak, mereka diharapkan mampu untuk berkompetisi di era persaingan global ini dengan cara menguasai Bahasa Inggris.
bu tri mulatsih Disiplin merupakan ciri khas utama dari Guru lulusan UNEJ (Universitas Negeri Jember) ini. Beliau telah mengajar di empat SMA di Jawa Timur, mulai dari SMAN Kepanjen Malang, SMAN Mojosari Mojokerto, SMAN 2 Tanggul Jember, SMAN 1 Pare, dan beliau telah menerapkan kedisiplinan dalam salah satu bentuk pendidikan moral terhadap murid-muridnya. Siswa-siswi SMAN 1 Pare menggambarkan Bu Tri sebagai sosok yang galak. Namun, sesungguhnya, semua itu semata-mata merupakan bentuk pendidikan disiplin dari Bu Tri kepada semua anak didiknya.
“Saya ini hanya menekankan disiplin kepada para siswa agar mereka mampu hidup mandiri dan kelak mencapai kesuksesan. Kalau galak ‘kan hanya marah-marah sendiri, tidak jelas dan tanpa alasan.”
Begitulah penjelasan Bu Tri ketika diwawancarai mengenai pandangan siswa-siswinya terhadap beliau. Menurut beliau, siswa-siswi SMAN 1 Pare sudah cukup disiplin. Kira-kira 80% siswa-siswi SMAN 1 Pare sudah disiplin.
Guru yang memiliki hobby bermain tennis di masa mudanya ini menambahkan bahwa beliau berharap sekali bahwa murid-muridnya kelak tidak harus menjadi seorang guru bahasa inggris. Asalkan ia tetap berdisiplin tinggi, menjadi orang yang sukses dan menguasai bahas inggris sebagai alat komunikasi.
Tim Liputan :
  • Rizky Setya Widi Raharjo (XI-IS1)
  • M. Nurvais (XI-IA2)

Ria Lyzara; Karena Blogdetik, Saya Dipanggil “D”

Nama saya Ria Lyzara. Lahir 17 tahun lalu. Saya tinggal di sebuah ruas jalan di Pare Kediri. Cita-cita saya ingin jadi Dokter. Namun sejak masuk SMA Negeri 1 Pare, saya ingin seperti guru-guru IT dan Tim ICT. Berprestasi, berkarya dan pintar dalam kemajuan Teknologi.

Begitulah ia bermonolog mengenalkan dirinya. Kalimatnya terstruktur baik dan detail. Karena perempuan penyuka novel ini rajin mengikuti ekstrakulikuler jurnalistik di sekolahnya. Kesehariannya, selain disibukkan dengan sekolah, ia juga dan bergabung dalam Tim Redeksi Majalah di Sekolah. Ia pernah meliput acara School Contest dalam bidang Jurnalis Blog yang diadakan Surat Kabar Harian di Kediri.
Perempuan enerjik ini sangat menyukai kegiatan yang berhubungan dengan dunia IT. Di mana tempat ada koneksi internet, ia akan betah berlama-lama. Selain di tumah dan di warnet, Ruang Gesit ( Ruang Tim Jurnalistik di Sekolah ) adalah tempat ia menyalurkan hobinya menulis di blogdetik. Tak heran jika blognya selalu update.
Perempuan yang sekarang kelas XI Program IPA di UPTD SMA Negeri 1 Pare ini mengenal blogdetik dari gurunya, Pak Herman, Sang Laskar Online. Ia ingat betul, waktu itu sebagai guru IT, paj Herman menambahkan pelajaran blog di kurikulumnya. Perempuan yang suka nonton drama Korea ini awalnya hanya ngikut aja apa yang ditugaskan gurunya. Dari situ ia merasa cocok dan sampai sekarang kecanduan.
Kalau dulu alasan nge-Blog karena tugas sekolah, sekarang alasan utama karena ingin lebih beken lewat blog dan ajang penyaluran hobi nulis. Menurutnya, banyak teman-teman dalam komunitas d’blogger di sekolahnya yang seperti dirinya, kecanduan Blogdetik. Ia merasa senang dikenalkan blogdetik oleh gurunya.
Menurutnya, tampilan blog detik lebih friendly, sangat mudah digunakan. Tak hanya itu, setiap postingan baru bisa terlihat di halaman depan Blogdetik. Apalagi jika postingan bagus, bisa muncul di halaman depan www.detik.com yang setiap hari pageviewnya 15 juta. Masih menurutnya, kesempatan ini tak akan bisa didapatkan di tempat lain.
Yang paling menyengankan tentunya banyaknya program yang sering diselenggarakan oleh blogdetik. “Hadiah-hadiah itu menarik sekali”, katanya. Namun ia berharap agar dalam waktu dekat, blogdetik mengadakan lomba yang khusus buat pelajar. Sehingga ia tak harus bersaing dengan para blogger senior. Alasan lainnya, setiap pekannya ada blogger yang boleh bangga karena bias masuk dalam Blogger of The Week. Dan diam-diam ia berharap, kapan bisa menjadi blogger of the week.
“Kapan blogdetik akan mampir ke SMA Negeri 1 Pare?”, tanyanya retoris.
Di sekolah, ia dipanggil mbak “D” oleh adik-adik kelasnya. Waktu itu ia menjadi pemenang sebuah kompetisi antar kelas di sekolahnya. Dan salah satu hadiahnya adalah pin bulat bergambar inisial “D” dari detik.com. Sejak ia menyematkan pin itu di tasnya, mulailah ia teman-temannya memanggil dengan mba “D” sampai sekarang.
Beberapa diantaranya malah menginginkan pin tersebut, dan dengan tegas ia menolak. Alasannya, karena di satu sekolah sma kediri, hanya ada dua orang yang memiliki pin tersebut.
Selama ngeblog di blogdetik, banyak pengalaman yang ia peroleh. Salah satunya sewaktu ia dan  Tim Angsa( Anak Gaul Smansa ) bersama 3 Tim lainnya mewakili Sekolah untuk mengikuti School Contest dalam bidang Jurnalis Blog yang diadakan Surat Kabar Harian di Kediri. Meskipun tidak menang, ia mendapatkan tambahan ilmu mengenai Blog.
Sekarang perempuan yang nyambi jualan pulsa di sekolahnya ini tak bisa dipisahkan dari blog. “Dengan nge-Blog, saya bisa menyalurkan hobi menulis saya. Dengan blog juga saya juga lebih dikenal teman-teman. Semakin banyak teman dengan Blogwalking, semakin semangat untuk tetap menulis.

Herman Nuddin Nugrahadi; First Blogger of The Week on BlogDetik

Artikel diambil langsung dari Blogedetik. URL http://blogdetik.com/2009/06/30/hermannudin-nugrahadi-sistem-belajar-mengajar-harus-berubah/
Konon, guru yang baik itu mengajar dari hati, bukan dari buku. Dan Hermanudin telah memulainya sejak setahun lalu, sejak bergabung dengan SMAN 1 Pare, Kediri. Selain mengajar sesuai kurikulum, Pak Herman memberi tambahan “pelajaran” betapa pentingnya manfaat ngeblog buat siswa-siswanya. Berkat Pak Herman seluruh siswa yang berjumlah 840 siswa saat ini mempunyai blog.
Menurutnya, tujuan mengenalkan blog sejak di sekolah adalah agar siswa-siswa bisa belajar berkreasi lewati tulisan sejak dini. Sehigga mereka akan terbiasa menulis apa saja. Karena Pak Herman menyadari, apapun profesinya, kompetensi menulis itu tetap di butuhkan.
herman-pare-okSelain itu, dengan adanya kegiatan pelajaran tambahan, diharapkan para siswa bisa mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang positif. Sehingga belajar ngeblog bisa meminimalisir pengaruh kegiatan di luar sekolah yang negatif.
Baru saja, guru IT yang ditunjuk direktorat pusat untuk membuat bahan ajar berbasis ICT ( Information Comunication Technology) ini mengadakan lomba blog untuk sekolahnya. Sambutan anak didiknya antusias. Karena Pak Herman mengajak guru-guru lain untuk memaksimalkan blog untuk pembelajaran. Misalnya dia bekerja sama dengan guru bahasa indonesia untuk membuat tugas penulisan yang di upload di blog.
Awalnya, pelajaran tambahan ngeblog itu ia perkenalkan sejak 2007. Pertama ia menunjukkan blognya ke para siswa. Siswa-siswa pun tertarik dan bertanya-tanya bagaiaman caranya membuat blog seperti itu. Pak Herman yang “anak band” ini segera mengenalkan apa itu internet. Hari berikutnya pengenalan blog dan hal-hal yang berkaitan dengan dunia online. Khususnya manfaat yang bisa diperoleh.
“Jaman sudah berubah, berinteraksi dengan guru tak hanya bisa dilakukan di salam kelas. Tetapi bisa dengan blog yang bisa diakses di mana dan kapan saja, katanya.
Tak ada alasan khusus kenapa ia memilih profesi menjadi guru. Mmemang sejak dulu ia senang berbagi ilmu, meski ia mengaku masih sedikit. Apalagi ilmu itu bermanfaat untuk orang lain. “Tantangan guru sekarang sangat besar, apalagi guru IT. Harus terus update pengetahuan karena setiap saat harus menghadapi pertanyaan para siswa.
Ia kini pantas merasa bangga, saat ini SMA N I Pare dipilih sebagai sekolah PSB (Pusat Sumber Belajar) oleh direktorat pusat. Inilah yang membedakan dengan sma sma lainnya. Ia lalu melanjutkan, selain itu, sekolah ini juga sudah menjadi sekolah SSN (Sekolah STandart Nasional). Sehingga ia menerapkan sistem moving class yang ditetapkan oleh direktorat.
Artinya pengajaran tidak dilakukan berdasarkan kelas namun berdasar mata pelajaran. Sehingga setiap ganti mata pelajaran siswa diberi waktu 5 menit untuk berpindah menuju ke kelas sesuai dengan jadwal mata pelajaran masing-masing.jadi keunggulan moving class adalah setiap kelas bisa didesain sesuai dengan kebutuhan guru masing-masing mata pelajaran.
Laki-laki penyuka dream theater, bergabung dengan dblogger belum lama. Namun dia telah mengenalkan blog kepada para siswa tak hanya di sekolahnya saja. Rencana ke depan, ia akan mengenalkan blog juga kepada sekolah dan masyarakat di sekitar pare, Kediri jawa timur.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SEKOLAH 3 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger